PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERCERITA DALAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 15 TAHUN TERHADAP BUKU BERGAMBAR “FROG WHERE ARE YOU?”
DOI:
https://doi.org/10.32520/judek.v7i2.831Keywords:
psikolinguistik, wacana, penguasaan Bahasa IbuAbstract
Penelitian ini bertujuan; (1) mengidentifikasi struktur teks dan tekstur teks pada narasi bahasa Jawa anak laki-laki dan anak perempuan dalam bercerita pada “Frog Where Are You?” dan (2) membandingkan kualitas bahasa Jawa anak perempuan dan anak laki-laki usia 15 tahun dalam bercerita pada “Frog Where Are You?” Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikolinguistik. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak laki-laki dan perempuan usia 15 tahun. Data penelitian ini adalah data kebahasaan berupa narasi yang dihasilkan anak usia 15 tahun dalam buku “Frog Where Are You?”. Data dikumpulkan menggunakan teknik teknik rekam, dan teknik simak dengan teknik lanjutan berupa tahap transkripsi dan klasifikasi. Data yang sudah diklasifikasi diidentifikasi berdasarkan struktur dan tekstur teks yang meliputi tata gramatika dan tata leksikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) struktur teks anak laki-laki dan perempuan mencakup orientasi, komplikasi, evaluasi, dan resolusi. Tekstur teks meliputi tata gramatika dan tata leksikal. Narasi anak laki-laki memiliki jumlah kesalahan gramatika sebanyak 7 kalimat. Jenis kalimat yang digunakan ialah jenis kalimat kompleks. Jumlah kosakata 8, istilah teknik 2 dan tidak ditemukan nominalisasi. Selanjutnya untuk tata leksikal narasi anak laki-laki memiliki jumlah kalimat sebanyak 37 dan borrowing bahasa Indonesia sebanyak 14 kata dan 4 frasa. Sementara itu, untuk narasi anak perempuan terdapat kesalahan gramatika sebanyak 5 kalimat, yaitu kurang subjek, double subjek, dan double predikat. Jenis kalimat pada narasi anak perempuan merupakan jenis kalimat kompleks hipotaktik. Jumlah kosakata 7, istilah teknik 2, dan tidak ditemukan nominalsisai. Untuk tata leksikal narasi anak perempuan memiliki jumlah kalimat sebanyak 36 dan borrowing bahasa Indonesia sebanyak 24 kata dan 1 frasa. (2) Bahasa Jawa anak laki-laki lebih baik dibanding anak perempuan. Anak perempuan lebih terampil dalam membuat kalimat dalam bercerita dengan menggunakan kata penghubung dan menyisipkan pinjaman bahasa Indonesia.